Di tengah hamparan kebun sawit di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, berdirilah dua sekolah sederhana: PAUD Kebun Anggur Nusantara Sumber Mulyo dan PAUD Kebun Anggur Nusantara Karya Jaya-OKI. Jauh dari hiruk pikuk kota, dua PAUD ini menjadi pelita kecil yang menerangi masa depan anak-anak di desa-desa tersebut.
Mereka hidup dalam keterbatasan ekonomi, di wilayah yang jauh dari akses pendidikan formal berkualitas. Jalan menuju sekolah berlumpur dan berlubang. Namun, di tengah segala tantangan geografis dan kondisi sosial ekonomi yang serba terbatas, para guru dan pengelola sekolah tidak pernah menyerah.
Mayoritas orang tua mereka adalah suku Asli Komering dan transmigran suku Jawa dan yang telah menetap di Sumatera Selatan. Mereka hidup bersahaja, bergantung pada hasil kebun sawit dan karet.
Gedung sekolah dibangun secara swadaya oleh pengelola dengan biaya yang sangat terbatas. Jauh dari kata mewah. Namun di sinilah pendidikan usia dini diperjuangkan, karena kami percaya bahwa anak-anak usia emas (golden age) berhak mendapatkan pendidikan terbaik—pendidikan yang membentuk karakter, moral, dan pondasi nilai hidup yang kuat.
Salah satu sosok penggerak di balik sekolah ini adalah Pendeta Frangky Kawatak, yang kini sedang menjalani pengobatan intensif dengan cuci darah dua kali seminggu. Dalam kondisi seperti ini, pelayanan di sekolah maupun ibadah dilanjutkan oleh istri beliau, Vemy Tikupasang, yang dengan setia menggantikan peran suaminya demi terus melayani anak-anak dan warga di sekitar.
Di sekolah ini, jumlah murid memang tidak banyak—kurang dari 10 anak per tahun. Tapi setiap anak adalah pribadi berharga. Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari hati yang setia.
Bulan Juni 2025 ini, kedua PAUD tersebut merayakan penamatan (kelulusan) murid-muridnya. Sederhana namun penuh makna. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa meskipun jauh di pelosok, dengan sarana minim, dan guru yang harus merangkap tugas, pendidikan tetap bisa berlangsung dengan penuh kasih dan harapan.
Pendidikan anak usia dini di daerah terpencil seperti ini tidak mungkin berjalan tanpa bantuan Anda. Kami mengajak para donatur dan mitra untuk menjadi bagian dari gerakan pendidikan dan perubahan pola pikir di komunitas-komunitas marginal seperti di Ogan Komering Ilir.
🌱 Donasi Anda bisa membantu:
📩 Donasi sekarang melalui www.yka.or.id/donasi atau via Paypal https://www.paypal.com/paypalme/yayasankebunanggur
Atau hubungi kami langsung di halaman Kontak
Bersama, kita bisa memutus mata rantai kemiskinan dan menghapus kebodohan. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan ini.
Di tengah hamparan hijau Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Darit, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, berdiri sebuah bangunan pendidikan yang menjadi simbol harapan baru bagi generasi penerus. Pada tanggal 3 Juni 2025, PAUD Kebun Anggur Nusantara resmi dibuka oleh Ibu Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa M.H, disaksikan oleh para pemangku kebijakan dan tokoh masyarakat setempat.
Gedung sekolah ini bukan hanya megah untuk ukuran daerah pedalaman, tetapi juga telah terakreditasi A dan ditetapkan sebagai sekolah penggerak. Sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas juga bisa hadir di pelosok negeri.
Peresmian ini menjadi momen yang membanggakan tidak hanya bagi para guru dan orang tua murid, tetapi juga bagi seluruh pengurus Yayasan Kebun Anggur (YKA). PAUD Kebun Anggur Nusantara telah menjadi proyek percontohan bagi sekolah-sekolah lain yang berada di bawah naungan YKA.
Kami percaya bahwa kualitas pendidikan seharusnya tidak bergantung pada lokasi geografis. Justru, di tempat-tempat terpencil inilah pendidikan menjadi kunci utama untuk menghapus kebodohan dan memutus rantai kemiskinan yang menjerat generasi demi generasi.
Keberhasilan PAUD di Darit bukanlah titik akhir, melainkan sebuah awal. Apa yang kami tabur dan kerjakan di sini, kami ingin lanjutkan di sekolah-sekolah lain di bawah naungan YKA di seluruh Indonesia, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sering kali terabaikan.
YKA tidak hanya membangun gedung sekolah, tapi juga menanamkan nilai, semangat belajar, dan karakter yang akan membentuk masa depan bangsa.
Pencapaian ini tidak akan terjadi tanpa bantuan tangan-tangan baik dari para donatur. Kami mengajak Anda untuk menjadi bagian dari gerakan pendidikan di daerah terpencil. Bantuan Anda akan membuka lebih banyak pintu bagi anak-anak lain di pedalaman yang mendambakan masa depan yang lebih cerah.
🌱 Donasi Anda adalah benih harapan.
📚 Setiap rupiah yang Anda berikan akan digunakan untuk pembangunan sekolah, pelatihan guru, dan pengadaan sarana pendidikan di daerah tertinggal.
🎁 Bantu kami mewujudkan sekolah-sekolah penggerak lainnya!
👉 Klik di sini untuk berdonasi sekarang
📩 Atau hubungi kami melalui Kontak YKA
✨ Jadilah bagian dari perjalanan menghapus kebodohan dan membangun masa depan!
🔗 Klik di sini untuk berdonasi via Paypal
Ikuti kisah inspiratif perubahan pola pikir di Oeleu, Kolbano. Bersama Yayasan Kebun Anggur, mari bantu memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan lokal seperti kerajinan kain khas adat Timor.
Di balik keindahan alam Kolbano, tersimpan cerita perjuangan yang menggugah hati. Desa Oeleu di Kecamatan Kolbano, Timor Tengah Selatan, merupakan salah satu daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menghadapi tantangan besar: keterbatasan akses pendidikan, kemiskinan yang menahun, dan minimnya perubahan pola pikir.
Namun, secercah cahaya mulai terlihat. Melalui kerja keras, kasih, dan visi untuk menghapus kebodohan dan memutus mata rantai kemiskinan, Yayasan Kebun Anggur hadir membawa perubahan nyata.
Masyarakat Oeleu selama ini hidup dalam keterbatasan. Anak-anak berjalan kaki berkilo-kilometer hanya untuk sekolah. Minimnya fasilitas dan tenaga pendidik membuat pendidikan disana sebagai sesuatu hal yang mewah.
Yayasan Kebun Anggur berkomitmen menghadirkan pendidikan sebagai fondasi perubahan. Tak hanya mendirikan sekolah, kami juga membina semangat belajar dan mendorong perubahan pola pikir. Pendidikan bukan hanya soal angka dan huruf—pendidikan adalah pintu menuju kehidupan yang lebih baik.
Selain pendidikan formal, kami mendorong masyarakat—khususnya para wanita—untuk menggali potensi lokal, seperti kerajinan kain khas adat Timor. Kerajinan ini bukan hanya melestarikan budaya, tapi juga membuka peluang ekonomi baru.
Setiap helai kain yang ditenun adalah simbol kekuatan, ketekunan, dan harapan. Salah satu cara membangun martabat dari akar budaya.
Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Anda bisa menjadi bagian dari transformasi ini—membuka akses pendidikan, membentuk masa depan anak-anak Oeleu, dan memberdayakan perempuan melalui keterampilan tradisional.
🌱 Mari bergandengan tangan. Donasi Anda adalah benih harapan.
📩 Hubungi kami melalui kontak kami atau transfer langsung ke rekening Yayasan Kebun Anggur
🔗 Klik di sini untuk berdonasi via Paypal dan bantu kami memutus mata rantai kemiskinan di Oeleu, Kolbano.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak. Menurut data Kementerian Pendidikan, hanya sekitar 34% anak di daerah pedalaman Indonesia yang memiliki akses ke pendidikan usia dini yang layak. Hal ini menjadi tantangan besar bagi wilayah-wilayah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Desa Basmuti, tempat PAUD Napi Basmuti berada.
Di pelosok Desa Basmuti, NTT, terdapat sebuah sekolah kecil yang penuh dengan harapan besar, PAUD Napi Basmuti. Sekolah ini menjadi satu-satunya tempat belajar bagi anak-anak usia dini di dusun tersebut. Namun, keterbatasan fasilitas menjadi tantangan utama bagi mereka dalam mengakses pendidikan yang layak.
Saat ini, PAUD Napi Basmuti belum memiliki gedung sekolah sendiri. Kegiatan belajar mengajar dilakukan di ruang tamu sempit milik salah satu guru, Ibu Dercy Selan. Ruangan tersebut berdinding bambu yang hanya dilapisi plastik bekas untuk melindungi anak-anak dari panas dan hujan. Meski dalam keterbatasan, semangat belajar anak-anak di sini sangat luar biasa. Mereka menunjukkan kecerdasan dan antusiasme tinggi dalam menyerap ilmu yang diberikan.
Para guru di PAUD ini juga menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Dengan kreativitas mereka, papan bekas disulap menjadi papan tulis, dan berbagai alat peraga dibuat dari bahan sederhana. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak di dusun ini.
Salah satu murid PAUD Napi Basmuti adalah Charli Amin Nubatonis, seorang anak berusia 5 tahun yang bercita-cita menjadi guru. Meskipun ia harus belajar di ruangan sempit dan berjejal dengan teman-teman lainnya, Charli selalu bersemangat mengikuti pelajaran. Orangtuanya, seorang petani sederhana, mengungkapkan bahwa anaknya selalu menantikan waktu sekolah karena di sana ia bisa belajar dan bermain bersama teman-temannya.
Ibu Ona, salah seorang pengajar juga memiliki kisah inspiratif. Dengan keterbatasan sumber daya, beliau tetap berusaha menciptakan metode pembelajaran yang menyenangkan. “Kami ingin anak-anak di sini mendapatkan pendidikan yang layak meskipun fasilitasnya masih sangat terbatas,” ujarnya.
Agar pendidikan di PAUD Napi Basmuti dapat berjalan lebih optimal, ada beberapa kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi:
Menurut penelitian, anak-anak yang mendapatkan pendidikan usia dini yang baik memiliki peluang lebih besar untuk sukses di jenjang pendidikan berikutnya. Manfaat pendidikan PAUD antara lain:
Membantu pendidikan anak usia dini di daerah pedalaman seperti di Napi-Basmuti adalah investasi besar bagi masa depan bangsa. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita dapat memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Anda bisa turut berkontribusi dengan berbagai cara:
✅ Berdonasi melalui BCA Yayasan Kebun Anggur untuk pembangunan sekolah dan penyediaan fasilitas pendidikan.
✅ Bergabung sebagai Sahabat Kebun Anggur untuk memberikan bantuan bagi anak-anak pedalaman di berbagai daerah lainnya.
Transfer donasi ke:
🏦 BCA Yayasan Kebun Anggur
📌 No. Rekening: 6450 887 887
💬 Konfirmasi donasi: +6287773899177
Mari bersama kita wujudkan impian anak-anak Basmuti dan daerah pedalaman lainnya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Bersama, kita bisa menciptakan generasi hebat dari pedalaman!